Minggu, 08 November 2015

Gletser Solheimajokull di Islandia Mencair Sepanjang 1 Km



Foto yang diambil 16 Oktober 2015 menunjukkan bongkahan es terapung di perairan Gletser Solheimajokull, Islandia. Pemanasan global menyebabkan gletser Solheimajokull mencair hingga 1 km sejak pengukuran tahunan pada 1931. (AFP PHOTO/POOL/Thibault Camus)


Kameraman mengambil gambar bongkahan es yang terapung di perairan Gletser Solheimajokull, Islandia, Jumat (16/10). Pemanasan global menyebabkan gletser Solheimajokull mencair hingga 1 km sejak pengukuran tahunan pada 1931. (AFP PHOTO/POOL/Thibault Camus)


Foto yang diambil 16 Oktober 2015 menunjukkan bongkahan es terapung di perairan Gletser Solheimajokull, Islandia. Pemanasan global menyebabkan gletser Solheimajokull mencair hingga 1 km sejak pengukuran tahunan pada 1931. (AFP PHOTO/POOL/Thibault Camus)


Turis berjalan saat mengunjungi perairan Gletser Solheimajokull, Islandia, Jumat (16/10). Pemanasan global menyebabkan gletser Solheimajokull mencair hingga 1 km sejak pengukuran tahunan pada 1931. (AFP PHOTO/POOL/Thibault Camus)


Foto yang diambil 16 Oktober 2015 menunjukkan bongkahan es terapung di perairan Gletser Solheimajokull, Islandia. Pemanasan global menyebabkan gletser Solheimajokull mencair hingga 1 km sejak pengukuran tahunan pada 1931. (AFP PHOTO/POOL/Thibault Camus)


Turis berjalan saat mengunjungi perairan Gletser Solheimajokull, Islandia, Jumat (16/10). Pemanasan global menyebabkan gletser Solheimajokull mencair hingga 1 km sejak pengukuran tahunan pada 1931. (AFP PHOTO/POOL/Thibault Camus)


http://photo.liputan6.com/internasional/gletser-solheimajokull-di-islandia-mencair-sepanjang-1-km-2344510

Akibat Suhu Ekstrem, 4 Negara Ini Bakal 'Meleleh'

Tercatat, ada empat (4) negara Timur Tengah yang konon akan memiliki perubahan iklim besar d tahun 2100. Apa saja?

Liputan6.com, Massachusetts - Tahun 2100 menjadi masa yang kini diperbincangkan banyak orang. Pasalnya, NASA telah memprediksi lewat sebuah dataset bahwa Bumi akan mengalami perubahan iklim besar, dan puncaknya akan terjadi pada tahun tersebut.

Hal ini bahkan didukung dengan temuan terbaru para peneliti dari Massachusetts Institute of Technology dan Loyola Marymount University yang menjelaskan bahwa memang benar dalam waktu 85 tahun lagi, sebagian besar wilayah Bumi akan mengalami perubahan iklim di mana suhu akan meningkat lebih panas.

Menurut informasi yang dilaporkan Mirror, Kamis (29/10/2015), terdapat beberapa negara `hot spot` yang nantinya akan menjadi wilayah paling panas dari semua negara di Bumi.

Tercatat, ada empat negara Timur Tengah yang konon akan memiliki perubahan iklim besar, negara tersebut meliputi Qatar, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Bahrain. Keempat negara itu akan memiliki puncak suhu temperatur ekstrem yang terpatok di angka 74 hingga 77 derajat Celsius


"Ini memang masih menjadi prediksi yang terus diteliti, suhu temperatur tersebut kami nilai begitu panas untuk dirasakan tubuh manusia. Mereka tidak akan bisa bertahan dengan suhu seperti itu. Mereka bahkan tidak bisa pergi ke luar dengan keadaan demikian," tulis tim peneliti di jurnal Nature Climate Change.

"Kami berusaha untuk mengekspos titik-titik wilayah yang sedang kami pelajari. Jika nantinya memang benar terjadi, kami khawatir akan terjadi ancaman pada kelayakhunian umat manusia di Bumi," tutur tim peneliti.


Namun, jika benar hal demikian terjadi, para peneliti dapat mengakali peristiwa alam ini dengan mengontrol emisi karbon dioksida (CO2) di Bumi.

Upaya pengendalian tim peneliti ini akan diadakan lewat sebuah seminar riset 'United Nations Climate Change Conference' yang akan diadakan di Paris pada November 2015. Seminar tersebut akan membahas perjanjian legal pengontrolan emisi CO2 di Bumi.

http://tekno.liputan6.com/read/2351122/akibat-suhu-ekstrem-4-negara-ini-bakal-meleleh

Sebagian Permukaan Bumi Bakal Membeku Selama 20 Tahun

Liputan6.com, Southampton - Isu perubahan iklim yang akan terjadi di Bumi kita masih terus diteliti oleh para ilmuwan. Jika sebelumnya NASA pernah memprediksikan bahwa Bumi akan mengalami perubahan iklim besar-besaran dalam kurun waktu 85 tahun lagi, kini para ilmuwan dari University of Southampton melontarkan sebuah prediksi bahwa iklim Bumi akan berubah seperti yang terjadi di film The Day After Tomorrow.

Awalnya, peristiwa perubahan iklim yang terjadi di film tersebut sempat dibantah oleh para ilmuwan karena tidak masuk akal secara ilmiah. Namun, kini banyak yang beranggapan bahwa perubahan iklim yang akan terjadi di sebagian permukaan Bumi bisa sama persis dengan ada di film.

Menurut informasi yang tim Tekno Liputan6.com lansir dari laman International Business Times, Kamis (15/10/2015), para ilmuwan tersebut tengah meneliti teori ini.

Dengan menggunakan model iklim ECHAM milik Jerman di Max Planck Insitute, Profesor Sybren Drijfhout yang juga merupakan pemimpin proyek penelitian dari Ocean and Earth Science University of Southampton, mengambil kesimpulan jika sistem Atlantic Meridional Overtuning Circulation (AMOC) yang berada di Samudera Atlantik bisa ambruk karena efek pemanasan global (seperti yang terjadi di film The Day After Tomorrow), maka sebagian besar permukaan Bumi akan membeku kurang lebih selama 20 tahun lamanya.



Data perubahan iklim Bumi yang diteliti oleh para ilmuwan di University of Southampton (Doc: IB Times)




Di saat yang sama, ia melanjutkan, pemanasan global justru terus akan berlanjut dengan temperatur global sebesar 0.8 derajat Celsius.

"Bumi akan pulih dari runtuhnya AMOC pada 40 tahun setelahnya, namun pemanasan global akan terus-menerus terjadi. Tetapi, di dekat lokasi perbatasan timur Atlantik Utara (kepulauan Inggris) harus membutuhkan waktu sekitar lebih dari 1 abad agar suhunya kembali seperti sedia kala," tuturnya.

"Saya melihat dari sebuah studi yang juga dipublikasikan di Scientific Report, menjelaskan bahwa efek pendinginan atmosfer dari runtuhnya AMOC ini terjadi karena aliran panas yang terhantar dari atmosfer ke dalam samudera. Ini telah kami amati selama 15 tahun terakhir melewati berbagai jeda iklim," tambahnya.

Terlepas dari semua teori yang dilontarkan ilmuwan, mungkin kini sudah saatnya manusia sadar akan pentingnya dampak dari pemanasan global dengan melestarikan lingkungan sebelum Bumi semakin menua.

http://tekno.liputan6.com/read/2339277/sebagian-permukaan-bumi-bakal-membeku-selama-20-tahun

Apa yang Terjadi Pada Tubuh Saat Makan Banyak Gula?

Apa yang Terjadi Pada Tubuh Saat Makan Banyak Gula?
Jakarta, CNN Indonesia -- Cokelat, permen, atau makanan lain yang berbahan dasar gula memiliki banyak penggemar. Tak hanya anak-anak, orang dewasa pun banyak yang menyukai makanan tersebut.

Apapun yang kita konsumsi pasti memiliki dampak, entah baik atau buruk. Semua tergantung bagaimana kita mengkonsumsinya, sesuai kebutuhan, kurang atau malah berlebihan.


Efek langsung dari mengkonsumsi gula yang berlebihan mungkin tidak terlihat dengan cepat, padahal, saat asupan glukosa meningkat, metabolisme tubuh bisa kacau. Berikut adalah hal-hal yang terjadi dalam tubuh selama 60 menit setelah mengonsumsi gula, seperti dilansir laman Independent.

0-15 Menit

Bercampurnya gula dan bakteri mulut membentuk senyawa yang bersifat asam yang akan menggangu enamel gigi. Jika sering terjadi, imbasnya, gigi bisa rusak dan berlubang.

15-30 Menit

Pada waktu ini, gula melewati lambung dan sampai ke usus kecil kemudian gula diserap oleh darah. Pankreas kemudian melepaskan insulin dalam jumlah banyak, yang mengonversi asupan gula menjadi energi. Kemudian sel-sel otot tubuh membawa kelebihan gula dalam darah yang dikirim ke hati dan disimpan sebagai lemak.

Di sisi lain, tubuh menginterpretasikan naiknya insulin dan jumlah gula dalam darah sebagai hasil dari stres, sehingga tubuh memproduksi hormon stres yakni kortisol dan epineprin. Imbasnya, kedua hormon ini membuat kerja jantung meningkat, yang juga ikut meningkatkan tekanan darah serta memicu produksi keringat.

30-45 Menit

Produksi insulin juga hormon stres yang berlebih kemudian menurun tajam bersamaan dengan gula yang habis diolah tubuh. Akibatnya, justru tubuh mengalami hipoglikemi atau keadaan dimana tubuh kekurangan gula.

Gejalanya ditandai dengan tubuh yang lemas, mengantuk atau bahkan sakit kepala. Dalam hal ini, tubuh mencoba mengatasinya dengan meningkatkan kembali kadar gula melalui cadangan lemak di hati. Di saat bersamaan, gula yang masuk ke lambung membuat bakteri jahat berkembang biak. Hal ini bisa membuat mulas dan perut kembung.

Lebih dari 45 Menit

Naik turunnya kadar gula menyebabkan sistem kekebalan tubuh menurun yang mengakibatkan hilangnya kemampuan tubuh menangani infeksi berbahaya. Jika hal ini terus-menerus berlangsung dan bahkan menjadi kebiasaan, risiko diabetes tipe dua pun sontak meningkat. (les/les)

http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20151021140919-262-86347/apa-yang-terjadi-pada-tubuh-saat-makan-banyak-gula/

Miss Thailand Tak Malu Sujud di Kaki Ibunya yang Pemulung




Siakapkeli.my




Siakapkeli.my


Tentu ada alasan kuat Khanittha bersujud kepada sang ibunda tanpa rasa malu. "Apa yang aku raih saat ini karena ibuku. Ia yang membuatku hidup dengan melakukan segala pekerjaan dengan jujur, sehingga tak ada alasan bagiku merasa rendah diri," tuturnya seperti dikutip laman DramaFever, Rabu, (28/10/2015).

Melihat sosok Khanittha dalam foto mungkin membuat kita berpikir ia layaknya puteri-puteri kontes kecantikan lain yang anggun. Namun dalam kehidupannya ia menjalani dengan keras. Ia banyak melakukan pekerjaan kasar termasuk membantu ibunya mengumpulkan dan mendaur ulang sampah. Meski sering dianggap pekerjaan rendahan gadis cantik ini tetap optimis atas apa yang dilakukannya.

Sebagai anak pemulung ia tak menyangka bakal memenangkan salah satu kategori. "Ketika juri mengumumkan bahwa aku pemenangnya tak pernah ku sangka," ujarnya. "Apa yang kucapai hari ini karena kerja keras ibuku juga," ucap Khanittha bangga.

http://health.liputan6.com/read/2351811/miss-thailand-tak-malu-sujud-di-kaki-ibunya-yang-pemulung?p=2

Sifat Pemarah Bisa Memperpendek Usia

Sifat Pemarah Bisa Memperpendek Usia

Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah penelitian terbaru dalam jurnal Social Science and Medicinemenunjukkan sifat pemarah dapat mempersingkat masa hidup seseorang

Para peneliti menemukan bahwa pria berumur sekitat 35 tahun yang cepat tersulut amarahnya kemungkinan besar akan meninggal 35 tahun kemudian dibandingkan dengan laki-laki yang bukan pemarah.

Kendati para peneliti tidak menyelidiki alasan mengapa amarah memiliki hubungan dengan kematian dini, mereka mengatakan sifat pemarah memiliki hubungan dengan beberapa proses fisiologis yang negatif.

Misalnya saja aterosklerosis, yaitu penyumbatan pembuluh darah oleh zat-zat berlemak, dan bisa berakibat pada “insiden kesehatan yang serius dan berpotensi fatal seperti serangan jantung.”
“Hal ini menunjukkan bahwa perwujudan nyata dari rasa marah dalam proses fisiologi mungkin menjadi pernyebab antara topik penelitian yaitu hubungan antara rasa marah dan kematian,” tulis para peneliti dari Universitas Negara bagian Iowa.


Dalam penelitian ini, respondennya adalah 1.307 laki-laki kepala rumah tangga dan menelitinya dari 1968 sampai 2007. Sampel ini diberi pertanyaan setiap tahun dari 1968 hingga 1972.

Beberapa pertanyaan yang diajukan mencakup tingkat kemarahan, apakah mereka marah dengan cukup mudah atau butuh usaha dan waktu lebih banyak untuk membuat mereka marah.

Dan Setiap laki-laki diberi nilai rata-rata dalam lima tahun.

Para responden itu berusia antara 20 dan 40 ketika pertama kali ditanya, dan pada tahun 1982 rata-rata sudah berusia sekitar 34 tahun.

"Mereka yang tingkat amarahnya berada di deretan teratas memiliki 1,57 kali lipat peningkatan risiko kematian dibandingkan dengan mereka yang tingkat amarahnya berada di urutan terbawah," ujar peneliti.

Psikolog yang berbasis di London Graham Price, pun mengatakan orang cepat marah karena mereka mengembangkan keyakinan di alam bawah sadarnya yang berlebihan tentang ketidakadilan.

Menurutnya, keyakinan ini bisa jadi juga dipicu oleh pengalaman negatif di masa lalu dan diperkuat oleh ekspresi kemarahan berlebihan dalam rentang waktu yang cukup lama.

"Cara untuk menekan sifat ini adalah dengan menerima, dan menahan amarah dengan menggunakan kesadaran Anda," ujar Price.

Dia menambahkan, jika amarah masih sulit ditahan, akan berakibat lebih jauh pada kesehatan karena kemarahan adalah bentuk stres, dan stres terbukti dapat meningkatkan kadar kortisol dalam aliran darah.

"Penelitian telah menunjukkan bahwa jika marah atau bentuk stres lain dipelihata selama jangka waktu tertentu, akan berdampak negatif pada kesehatan dan bisa mengakibatkan IBS (Irritable Bowel Syndrome) atau meningkatnya stroke, serangan jantung dan masalah jantung lainnya," kata Price. (yns)

http://www.cnnindonesia.com/gaya-hidup/20151007124713-277-83388/sifat-pemarah-bisa-memperpendek-usia/