Liputan6.com, Massachusetts - Tahun 2100 menjadi masa yang kini diperbincangkan banyak orang. Pasalnya, NASA telah memprediksi lewat sebuah dataset bahwa Bumi akan mengalami perubahan iklim besar, dan puncaknya akan terjadi pada tahun tersebut.
Hal ini bahkan didukung dengan temuan terbaru para peneliti dari Massachusetts Institute of Technology dan Loyola Marymount University yang menjelaskan bahwa memang benar dalam waktu 85 tahun lagi, sebagian besar wilayah Bumi akan mengalami perubahan iklim di mana suhu akan meningkat lebih panas.
Menurut informasi yang dilaporkan Mirror, Kamis (29/10/2015), terdapat beberapa negara `hot spot` yang nantinya akan menjadi wilayah paling panas dari semua negara di Bumi.
Tercatat, ada empat negara Timur Tengah yang konon akan memiliki perubahan iklim besar, negara tersebut meliputi Qatar, Uni Emirat Arab, Arab Saudi, dan Bahrain. Keempat negara itu akan memiliki puncak suhu temperatur ekstrem yang terpatok di angka 74 hingga 77 derajat Celsius
"Ini memang masih menjadi prediksi yang terus diteliti, suhu temperatur tersebut kami nilai begitu panas untuk dirasakan tubuh manusia. Mereka tidak akan bisa bertahan dengan suhu seperti itu. Mereka bahkan tidak bisa pergi ke luar dengan keadaan demikian," tulis tim peneliti di jurnal Nature Climate Change.
"Kami berusaha untuk mengekspos titik-titik wilayah yang sedang kami pelajari. Jika nantinya memang benar terjadi, kami khawatir akan terjadi ancaman pada kelayakhunian umat manusia di Bumi," tutur tim peneliti.
Namun, jika benar hal demikian terjadi, para peneliti dapat mengakali peristiwa alam ini dengan mengontrol emisi karbon dioksida (CO2) di Bumi.
Upaya pengendalian tim peneliti ini akan diadakan lewat sebuah seminar riset 'United Nations Climate Change Conference' yang akan diadakan di Paris pada November 2015. Seminar tersebut akan membahas perjanjian legal pengontrolan emisi CO2 di Bumi.
http://tekno.liputan6.com/read/2351122/akibat-suhu-ekstrem-4-negara-ini-bakal-meleleh
Tidak ada komentar:
Posting Komentar