Kamis, 23 April 2015

Meninggal karena overdosis pil diet (bagian - 2)



KOMPAS.com - Banyak orang yang putus asa ingin menurunkan berat badannya secara instan, memilih mengonsumsi pil pelangsing sehingga tak perlu berdiet. Sayangnya, pil semacam itu seringkali mengandung bahan berbahaya.


Di Inggris, pil pelangsing yang dijual secara online, yakni pil DNP, diduga telah menewaskan 6 remaja. Pil tersebut dijual seharga sekitar 800 ribu rupiah.

Obat-obatan penurun berat badan tersebut sangat mematikan dan berbahaya karena mengandung zat kimia beracun yang dapat ditemui dalam pestisida serta bahan peledak.

Korban terbaru dari obat 2,4-Dinitrophenol (DNP) yaitu Eloise Aimee Parry, seorang perempuan berusia 21 tahun. Ia meninggal pada bulan April ini setelah membeli pil itu secara online untuk melangsingkan tubuhnya. 

Fiona, ibu Eloise memberi tahu bahwa kiriman obat itu tiba dengan bungkus plastik yang mencolok, dilabeli dengan stiker putih bertuliskan 'DNP' dan ilustrasi formula zat kimianya. Ia menemukan obat tersebut di tas putrinya.



Eloise yang berasal dari Shrewsbury, Inggris meninggal setelah meminum  enam sampai delapan pil lebih dari dosis fatal. Ia sempat mengeluhkan merasa seperti terbakar dari dalam.

Pada waktu kejadian, Eloise menyetir sendiri ke Instalasi Gawat Darurat usai menengguk 8 pil dan merasa kondisinya tak baik. Dalam waktu tiga jam, nyawanya tak tertolong.

Fiona sama sekali tidak tahu bahwa putrinya mengonsumsi pil diet sampai ia tiba di IGD lalu diberi tahu dokter bahwa Eloise tidak selamat.

Dijual murah secara online

DNP, senyawa organik kuning, sebenarnya dipakai untuk menekan pertumbuhan tanaman dan juga sebagai bahan peledak. Senyawa ini sempat populer sebagai obat diet pada tahun 1930an, tetapi kemudian dilarang setelah ditemukan bahwa itu sangat beracun. 

Namun saat ini kembali populer, khususnya di antara para binaragawan. Cara kerja obat ini adalah dengan membuat tubuh memanas, meningkatkan metabolisme sehingga membakar lemak lebih banyak. 

Akan tetapi penggunaan obat ini akan menimbulkan dehidrasi, mual, muntah, keringat berlebihan, dan irama detak jantung abnormal. Bahkan fatalnya bisa berujung pada koma dan kematian.

Penggunaan jangka panjang dapat memicu perkembangan katarak, lesi pada kulit, serta membahayakan jantung dan sistem saraf. Ada bukti bahwa DNP dapat menyebabkan kanker dan meningkatkan risiko cacat lahir.

Tentu saja obat ini ilegal diperjualbelikan untuk konsumsi manusia, tetapi para pedagang obat tersebut mendapatkannya dengan cara mengaku hendak menggunakanya sebagai pestisida atau pewarna yang tidak ilegal, atau dengan peringatan.

Di samping bahaya yang timbul, obat ini dibandrol dengan harga murah dan dijual secara online. Hanya dengan mencari di internet, puluhan perusahaan pemasaran dan penjualan menawarkan DNP sebagai pil diet ajaib yang bisa dikirim ke rumah dengan 'kemasan rahasia'. 

Ada yang menjanjikan pengiriman secara cepat, sementara yang lainnya memberikan penawaran sampel gratis bagi yang ingin mencoba sebelum membelinya. 

Sementara itu perusahaan lain yang berdomisili di Tiongkok memasarkan bubuk dalam kapsul dalam jumlah besar, sehingga membuat siapapun dapat membuat pilnya dan dijual bebas di dunia internet.

Sebuah perusahaan mengklaim berada di Britania Raya. Mereka menjual 100 pil dengan harga 70 Poundsterling (setara dengan 1,35 juta Rupiah). Mereka juga menawarkan enam tablet gratis untuk dicoba.

Ada lagi website yang berlokasi di Inggris, mereka menawarkan pengiriman cepat dan mengatakan bahwa pil tersebut 'obat paling kuat dan efektif dalam menurunkan berat badan'. Mereka mengklaim, konsumen mereka dapat menurunkan berat badan hingga 0,5 kilogram per hari. (Purwandini Sakti Pratiwi)

http://health.kompas.com/read/2015/04/23/080000523/Pil.Pelangsing.Maut.Mengandung.Pestisida.dan.Bahan.Peledak

Tidak ada komentar:

Posting Komentar