Kamis, 16 April 2015

Jangan takut sakit krn VEGAN,karena justru VEGAN sembuhkan sakit



Jangan takut sakit krn VEGAN,karena justru VEGAN sembuhkan sakit



“Tuhan menciptakan kita begitu sempurna, jadi kalau kita ngisinya salah ya rugi kita sendiri” papar Ibu Nia Niscaya Direktur Kementrian Budaya dan Pariwisata pada IVS & VSI Gathering 18 September 2011 kemarin. Pastinya Ibu Nia Niscaya punya alasan sangat kuat untuk meyakinkan lebih dari 70 peserta gathering yang memadati Chang Sow Vegetarian Restaurant, bahwa pola makan berbasis nabati lah yang terbaik. Bukan hanya berdasarkan literatur maupun berbagai hasil penelitian yang membuktikan pola makan VEGAN adalah yang terbaik, tetapi karena Ibu Nia lah saksi nyata proses kesembuhan sang suami tercinta, Bapak Wahju Surjo, yang awalnya sempat diduga mengidap kanker liver. Terdapat benjolan sebesar telur yang membuat suami tercinta harus terbaring tanpa dapat beraktivitas layaknya kita. Dua per tiga hidup dalam sehari hanya terbaring di ranjang pastilah merupakan suatu penderitaan amat sangat yang harus dihadapi sang suami, hingga banyak test maupun pengobatan pun dilakukan demi kesembuhan sang suami tercinta.

Bu Nia berujar, “Tetapi Tuhan berkehendak lain”, kesembuhan sang suami menjadi titik tolak perubahan pola makan Ibu Nia dan keluarga. Karena tanpa perlu harus mengkonsumsi obat-obatan medis yang saat itu dianjurkan dan mempunyai efek samping mengerikan, pola maka vegan ternyata mampu menyembuhkan Bapak Wahju Surjo. Level leukosit turun dari 45.000 menjadi 10.000 setelah 1,5 bulan menjadi Vegan, benjolan di liverpun hilang. Dokter maupun praktisi kesehatan tercengang! Semua bertanya-tanya apa yang menyembuhkan Bapak Wahju Surjo dari sakitnya? Sakit yang belakangan berhasil terdeteksi karena adanya radang pencernaan akibat kurangnya asupan serat. Kita tentu tahu, kandungan serat dalam pangan hewani NOL, tidak ada sama sekali. Ibu Nia menegaskan, serat yang kita dapatkan dari sayur mayur dan buahlah yang mengangkat keluar toksin atau racun dari dalam tubuh kita melalui feces. Jadi bukanlah sesuatu hal yang mengherankan bukan bila Bapa Wahju Surjo dapat sembuh dari radang pencernaannya dengan pola makan vegan? Bahkan penyakit asam urat beliaupun turun drastis berkat vegan.

Pastinya setiap dari kita tidak harus mengalami sakit terlebih dahulu baru kemudian dapat meyakini pola makan veganlah yang terbaik, seperti layaknya Bapak Wahju Surjo yang awalnya tidak mendukung sang istri untuk menjadi vegan. Tetapi kebenaran akan tetaplah menjadi kebenaran, saat ini Bapak Wahju Surjo bahkan tidak pernah berhenti berusaha menginventaris kedua putrinya untuk juga menjadi vegan. Bukan hanya itu, Bapak Wahju Surjo bahkan menghimbau dan memotivasi seluruh peserta gathering untuk mengajak teman-temang, keluarga, tetangga dan orang-orang di sekitar kita untuk menjadi vegan, “karena dengan vegan justru dapat menjadi lebih sehat”, papar beliau.

Sesi keduai dimulai oleh Dr. Susianto, MKM dengan mengajak anak-anak vegetarian dan vegan untuk maju ke depan. Presentasi apapun pastinya mengalahkan keberadaan dan kesehatan yang terlihat dari anak-anak yang dinilai Ibu Nia tidak kalah sehat dibandingkan dengan anak-anak pada umumnya. Ibu Nia berujar, dari keaktifan maupun sinar mata dan kulit sudah terlihat jelas anak-anak ini tumbuh sehat. Komentar ini kemudian diperkuat dengan pemaparan hasil penelitian Dr. Susianto yang membuktikan hal yang sama. Berbagai pertanyaan seputar keraguangan gizi dari pangan nabati tidak bisa memenuhi kebutuhan tubuh kita, satuper satu dijawab oleh Dr. Susianto dan disertai dengan literatur maupun hasil penelitian yang jelas dan dapat dibuktikan kebenarannya. Gathering kali ini jelas memperkuat alasan kita untuk membesarkan anak dengan pola makan vegan yang tidak hanya sehat, tetapi juga etis dan ramah lingkungan. Go Vegan! Save Our Lives, Save Our Planet!



http://www.ivs-online.org/v2/viewnews.php?id=134&table=headline&topic=Headline+News

Tidak ada komentar:

Posting Komentar