Kamis, 16 April 2015

Nutrisi Vegan/Vegetarian untuk Ibu hamil & menyusui



IVS & VSI Gathering, 31 Mei 2014

“Jurnal penelitian American Dietetic Association (ADA) menyatakan bahwa pola makan vegetarian dan vegan, menyehatkan dan cukup gizi, bahkan mampu mencegah dan mengobati berbagai penyakit. Baik bagi semua kelompok usia, ibu hamil, ibu menyusui maupun balita sekalipun” ujar Dr. Drs. Susianto, MKM pada IVS & VSI Gathering, 31 Mei 2014 kemarin di Restaurant Padmanadi. Hal itu kemudian dibuktikan secara bersama-sama, dimana tiga belas (13) anak vegetarian dan vegan yang hadir dinyatakan cukup gizi setelah dilakukan pengecekan dengan menggunakan standard World Health Organization (WHO).



Dr. Drs. Susianto, MKM selaku ahli gizi, penulis dan pembicara seminar gizi national maupun international, mengingatkan kepada seluruh peserta untuk mengingat lima nutrisi yang dibutuhkan tubuh untuk seluruh fase kehidupan, baik itu ibu hamil, menyusi, balita maupun dewasa:
  1.  Karbohidrat yang merupakan penghasil energi dapat diperoleh dari nasi, roti, ubi, jagung, pisang dll
  2. Lemak yang juga merupakan penghasil energi dan juga pelarut vitamin A, D, E dan K dapat diperoleh dari minyak sayur. Dimana minyak sayur yang paling baik dikonsumsi dan paling jernih warnanya adalah minyak kelapa. Hal ini disebabkan karena minyak kelapa mengandung asam lemak rantai karbon sedang (medium chain fatty acid) yang lebih tahan terhadap pemanasan. Walaupun dipanaskan pada saat proses memasak, tidak diubah menjadi kolesterol bahkan mudah diubah menjadi energi di dalam tubuh kita.
  3. Protein yang berfungsi untuk pertumbuhan, dapat diperoleh dari kacang-kacangan. Dimana sumber protein terbaik adalah tempe. Tempe memiliki profil asam amino paling lengkap dan paling mudah diserap oleh tubuh.
    Untuk dewasa, kebutuhan protein adalah 0.8 gram/kg berat badan. Apabila berat badan Anda 62 kg, maka kebutuhan protein harian adalah 0.8 x 62 kg atau 50 gram per hari.
    Kebutuhan harian akan 50 gram protein bisa Anda penuhi dari salah satu sumber pangan berikut:
    - 1.25 gelas tahu
    - 9 butir telur ayam
    - 6 gelas susu sapi
    1 gelas = 250 cc, sedikit lebih besar dari air mineral ukuran cup.
  4. Vitamin 
  5. Mineral
    Vitamin dan mineral yang memiliki fungsi vital dalam metabolisme, tumbuh kembang dan pemeliharaan kesehatan serta pencegahan penyakit, dapat diperoleh dari aneka sayur mayur dan buah-buahan. 
Para peserta gatheringpun kemudian diperkenalkan dengan biji-bijian kaya nutrisi seperti flaxseed dan cia seed yang kandungan omega 3 nya sangat tinggi, bahkan melampaui minyak ikan. Asam Lemak Omega 3 ini merupakan sejenis lemak yang dibutuhkan oleh tubuh untuk pembentukan membran sel sehat, meliputi otak dan sel sistem syaraf.
Beberapa point berikut kemudian menjadi catatan penting bagi setiap peserta:
  1. Sejak dalam kandungan hingga usia 2 tahun adalah periode emas pertumbuhan sel syaraf anak. Pola makan memegang peranan utama tumbuh kembang anak karena setelah 2 tahun, pertumbuhan sel syaraf hanya dapat bertambah maksimum 20% saja 
  2. Pada 20 minggu pertama kehamilan, tubuh membutuhkan micro nutrient (vitamin dan mineral) dan protein untuk pembentukan sel. Periode ini juga disebut sebagai periode penentu panjang lahir balita
  3. Pada 20 minggu kedua kehamilan, ibu hamil membutuhkan kalori (karbohidrat dan lemak) untuk memperbesar ukuran sel yang telah dibentuk. Periode ini merupakan periode penentu berat lahir balita
  4. Anggapan bahwa ibu hamil harus makan 2x lipat adalah salah besar karena pertambahan total berat badan normal ibu hamil adalah 12.5 kg. Sebaliknya kenaikan berat badan yang terlalu banyak justru membuat kondisi jantung ibu hamil lebih lemah, sehingga dapat meningkatkan resiko pada saat persalinan
  5. Resiko lainnya yang banyak terjadi dan merupakan penyebab utama kematian pada saat persalinan yaitu preeclamsia atau hipertensi. 
  6. Penelitian yang dilakukan oleh Carter et al, 1987, terhadap 775 ibu hamil vegan menyatakan bahwa:- - Hanya 1 dari 775 ibu hamil vegan yang mengalami preeclamsia.
    - Pola makan vegan maupun non vegan tidak mempengaruhi berat badan lahir balita
  7. Pertambahan kebutuhan nutrisi ibu menyusui berdasarkan Departemen Kesehatan RI justru lebih tinggi apabila dibandingkan ibu hamil:
    KebutuhanIbu HamilIbu menyusui
    EnergiTri semester pertama: +180 kkal
    Tri semester kedua dan ketiga: @+300 kkal
    Pada 6 bulan pertama dan 6 bulan kedua
    +500 kkal
    Protein+17 gram+17 gram
    Vitamin A+300 µg+350 µg
    Asam Folat+200 µg+100 µg
    Vitamin B12+0.2 µg+0.4 µg
    Kalsium+150 µg+150 µg
    Seng+1.7 µg+4.6 µg
    Zat Besi+17 µg+4.6 µg
  8. Setelah kelahiran sampai dengan 2 tahun, balita membutuhkan micro nutrients, protein dan kalori. WHO dan Kementrian Kesehatan RI menetapkan 6 bulan sebagai periode asi eksklusif dan diikuti dengan tambahan makanan pendamping asi (MPASI) setelah 6 bulan.
  9. Pemberian satu per satu jenis sayur ataupun buah selama minimal 3 hari berturut-turut pada periode MPASI dan tidak langsung mencampur beberapa jenis sekaligus, akan mempermudah balita untuk mengenal cita rasa sayur ataupun buah yang dikonsumsinya. Periode sampai dengan 2 tahun ini adalah kesempatan emas bagi para orang tua untuk mengajak anak menyukai sayur dan buah karena setelah 2 tahun anak sudah dapat membedakan dan memilih cita rasa yang disukainya.
  10. Untuk membantu penyerapan tubuh balita terhadap nutrisi yang diberikan, pada periode 6-9 bulan MPASI harus diblender dan disaring Periode 9-12 bulan MPASI cukup diblender dan setelah 12 bulan balita sudah dapat diberikan makanan lunak.
    Waktu 2 jam terasa tidak cukup untuk menampung antusiasme dari para peserta. Sampai ketemu di IVS & VSI Gathering selanjutnya. Go Vegan! Save Our Lives, Save Our Planet!
 http://www.ivs-online.org/v2/viewnews.php?id=164&table=headline&topic=Headline+News

Tidak ada komentar:

Posting Komentar