Penelitian yang dilakukan oleh Dr Miguel Reguiero dari University of Pittsburgh School Medicine menemukan bahwa dua penyakit radang usus paling umum, yakni Crohn's Disease (CD) dan Kolitis Ulserativa (ulcerative colitis/UC) akan bertambah parah jika pasien masih merokok selama pengobatan.
"Pasien berpikir bahwa Crohn's Disease dan Kolitis Ulserativa hanyalah penyakit perut, dan rokok merupakan penyakit paru-paru. Padahal hubungan antara dua hal ini sudah diketahui sejak lama oleh dokter, namun tak banyak pasien yang mengetahuinya," tutur Dr Reguiero, seperti dikutip dari Reuters, Selasa (18/8/2015).
Penelitian ini dilakukan kepada 182 pasien CD dan 77 UC di Amerika Serikat. Partisipan diminta keterangan seputar diagnosis penyakit, gejala, kebiasaan merokok, serta pengetahuan soal bahaya rokok bagi penyakit mereka.
20 Persen dari partisipan diketahui merupakan perokok aktif, 40 persen sudah berhenti merokok dan sisanya bukan perokok. Ketika ditanya soal hubungan rokok dan penyakitnya, hanya ada kurang lebih 10 persen pasien yang mengetahui hubungan antara merokok dan penyakit radang usus.
Hasil penelitian menyebut bahwa pasien UC dan CD yang merokok akan lebih sering mengalami episode penyakit. Hal ini berarti menambah jam dan hari kunjungan ke rumah sakit, meningkatkan risiko menjalani operasi, serta mengeluarkan biaya berobat yang lebih besar.
Pakar kesehatan saluran cerna dari RSCM, dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH mengatakan bahaya rokok bagi saluran cerna, termasuk usus dan lambung, memang besar. Dijelaskan dr Ari bahwa tidak semua asap rokok masuk ke saluran pernapasan ketika dihirup. Sebagian ada juga yang masuk ke lambung melalui tenggorokan, sehingga menimbulkan rasa begah atau kembung di perut.
"Misalnya ada seseorang yang punya mag dan sering kambuh, itu bisa disebabkan karena rokok. Pasien saya kalau mengeluh seperti itu saya suruh berhenti merokok, karena kalau nggak berhenti merokok maagnya bakal terus kambuh," tutur dr Ari.
Tak hanya maag, perokok juga bisa terserang kanker lambung dan tenggorokan. Asap rokok yang mengandung banyak karsinogen (zat penyebab kanker) yang melewati tenggorokan akan menempel. Sementara yang tertelan, tidak akan bisa dicerna oleh lambung sehingga mengendap terus menerus.
"Kalau terus masih tetap merokok, itu karsinogennya bisa menyebabkan kanker lambung. Makanya berhenti deh merokoknya, soalnya nggak ada manfaat sama sekali buat tubuh," pungkasnya.
http://health.detik.com/read/2015/08/18/113545/2994329/763/hati-hati-merokok-ternyata-juga-memperparah-kondisi-radang-usus
Tidak ada komentar:
Posting Komentar