Ya, Zuly memang terlahir dengan kondisi tak memiliki tangan dan kaki. Sempat depresi dan hampir bunuh diri akibat di-bully oleh teman-teman sekolahnya, ia kini justru kerap menjadi pembicara di acara-acara umum dan menginspirasi ribuan orang.
Ia juga sama sekali tak bergantung pada orang lain untuk melakukan aktivitasnya sehari-hari seperti mandi, menyikat gigi dan merias wajah. Sebisa mungkin ia berusaha untuk tetap mandiri.
"Saya memang tidak punya lengan atau kaki, tapi saya tak ingin hal ini menghalangi hidup saya. Meskipun pernah diperlakukan tak adil, saat ini saya ingin menunjukkan pada orang-orang bahwa saya bisa bangkit," tutur Zuly, seperti dikutip dari Mirror, Rabu (12/8/2015).
Sang ibu, Guillermina (57), mengaku sempat terkejut saat mengetahui putrinya terlahir dengan kondisi seperti itu. Namun ia yakin Zuly bisa menjadi seseorang yang kuat dan menginspirasi banyak orang.
http://infokuberita.com/wp-content/uploads/2015/08/Zuly-Sanguino.jpg
"Saat kecil orang-orang akan menggendong saya kemana pun, tapi seiring bertambahnya usia saya sadar saya harus bisa berjalan sendiri. Ibu mengajarkan saya untuk melakukan hal-hal dasar seperti merapikan tempat tidur, menggosok gigi, mengganti pakaian. Ia juga mengajarkan saya agar bisa menggunakan mulut dan dan sebagian lengan saya untuk memegang sesuatu," imbuh Zuly.
Di usia 6 tahun Zuly sempat menjadi bahan ejekan teman-teman sekolahnya. Tak tahan, ia pun pindah sekolah beberapa kali. Puncaknya saat ia berusia 15 tahun, di mana saat itu Zuly sempat memutuskan untuk bunuh diri dengan cara melompat dari gedung lantai empat. Beruntung usahanya tersebut digagalkan oleh sang ibu.
Di usia 18 tahun Zuly kemudian masuk ke sekolah seni dan belajar melukis. Hebatnya, karya-karya Zuly tak kalah indah dibandingkan dengan teman-temannya yang memiliki kondisi fisik sempurna.
http://jadiberita.com/wp-content/uploads/2014/06/zuly4.jpg
Ia juga bergabung dengan aktivitas gereja lokal, di mana sang pendeta kemudian mengajaknya bergabung untuk melakukan kunjungan masyarakat dan memberi inspirasi melalui pidato. Mendapatkan banyak dukungan saat kali pertama berbicara di hadapan 400 mahasiswa dan orang tua tentang bullying di sekolah.
Setelah itu ia mulai berani berbicara dan memberi inspirasi di hadapan banyak orang. Sampai saat ini Zuly sudah berbicara di beberapa tempat seperti sekolah, perkantoran, dan bahkan penjara
http://health.detik.com/read/2015/08/12/120115/2989825/1202/meski-lahir-tanpa-tangan-dan-kaki-wanita-ini-jago-melukis-dan-berdandan
Ajeng Anastasia Kinanti - detikHealth
Tidak ada komentar:
Posting Komentar