Selasa, 18 Agustus 2015

Tubuh dipenuhi bintik tapi gadis ini tetap mencintai dirinya

Gadis Ini Tak Takut Di-bully Meski Sekujur Tubuhnya Dipenuhi Tahi Lalat

Ciera Swaringen mungkin sudah 'kenyang' dibully oleh teman-temannya sejak ia masih anak-anak. Sebab, gadis 19 tahun asal North Carolina, Amerika Serikat ini memiliki tanda lahir yang menutupi hampir seluruh tubuhnya. Meskipun begitu, Ciera mengaku mampu mencintai kondisinya yang tidak biasa ini. Apa rahasianya?
Saat dilahirkan, orang tua dan tenaga medis di rumah sakit tempat ia dilahirkan sangat terkejut melihat kondisi kulit Ciera yang 'terhiasi' ratusan tanda lahir berwarna coklat tua ini. Ayah Ciera, David dan ibunya Julie Swaringen kemudian membawa Ciera ke Carolina Medical Centre di Charlotte, North Carolina, untuk memeriksakan kondisi Ciera.

Saat itu dokter menyatakan bahwa kondisi ini tidak menimbulkan risiko kesehatan apapun. Namun, Dokter juga mengatakan bahwa operasi tidak mungkin dilakukan untuk menghilangkan tanda lahir Ciera karena jumlahnya terlalu banyak dan akan semakin banyak seiring bertambahnya usia.

Karena kondisi ini, Ciera sudah harus menerima berbagai ejekan dari anak-anak lainnya bahkan dari orang dewasa di sekitarnya sejak ia memasuki usia anak-anak.

Ciera mengakui bahwa ia lebih sering dikomentari oleh remaja pria. Mereka kebanyakan menganggap kulit Ciera kotor kemudian menyuruhnya untuk mandi. Hal ini diucapkan oleh mereka dengan nada olok-olok. Apalagi ketika bepergian ke tempat-tempat yang baru, Ciera harus siap menerima tatapan sinis dan ejekan dari orang-orang.

Namun, ternyata dukungan kuat dari orang tua dan saudara-saudaranya lah yang mampu menjadikan Ciera sebagai gadis yang kuat dan tidak terus-terusan mempermasalahkan kondisinya tersebut.

"Aku teringat saat pertama kali masuk sekolah, ibu mengatakan bahwa tanda lahirku ini adalah ciuman dari malaikat dan ayah selalu menjadi orang pertama yang melindungiku ketika ada orang yang mengejek kondisiku ini," kenang Ciera seperti dikutip dari Daily Mail, Selasa (18/8/2015).

Dengan banyaknya tanda lahir di tubuhnya, Ciera harus lebih berhati-hati ketika berada di bawah terik matahari. Sebab, belakangan diketahui bahwa dengan kondisi seperti ini Ciera memiliki risiko terkena kanker kulit yang lebih tinggi dari orang pada umumnya.

Kondisi yang dialami Ciera ini secara medis disebut dengan Giant Congenital Melanocytic Nevus. Kondisi dengan tanda lahir yang menutupi hampir seluruh tubuh ini hanya terjadi pada satu dari 500.000 orang. Meskipun CMN merupakan tanda lahir atau tahi lalat pada saat lahir, namun sekitar 1 persen dari kasus CMN muncul setelah kelahiran, biasanya lebih banyak terjadi dalam tahun pertama kehidupan.

Orang dengan CNM juga memiliki risiko tahi lalat tumbuh di otak. Ini disebut sindrom CMN, yang dapat menyebabkan kejang dan menghentikan pertumbuhan. Kondisi ini juga mampu meningkatan risiko melanoma ganas yaitu kanker kulit paling mematikan. Untuk itu, harus selalu menggunakan krim matahari dengan SPF tinggi dan memakai pakaian dengan perlindungan UV, jika memungkinkan.

"Pada anak-anak dengan CMN, risiko kanker kulit meningkat sekitar 10 kali. Sebagian besar kasus CMN disebabkan oleh mutasi gen," kata Lucy Hardwidge dari organisasi dukungan bagi penderita berbagai kondisi medis di Inggris, Caring Matters Now.

Ciera bahkan memilih kondisi kulitnya ini sebagai topik dalam proyek tugasnya di SMA. Karena risetnya di internet, akhirnya Ciera menemukan kelompok online yang dijalankan oleh Nevus Outreach, sebuah organisasi yang menyediakan dukungan bagi orang-orang dengan CMN.

"Saya sangat bangga karena berbeda. Sebenarnya kita semua memiliki perbedaan dengan orang lain, dan sudah seharusnya kita selalu merasa cantik dengan keadaan kita masing-masing," ujar Ciera.

http://health.detik.com/read/2015/08/18/163418/2994754/1202/gadis-ini-tak-takut-di-bully-meski-sekujur-tubuhnya-dipenuhi-tahi-lalat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar