KOMPAS.com - Jamak dijumpai orang yang merasa lelah setelah bekerja seharian. Jumlah tidur yang kurang, rapat maraton di kantor, laporan pekerjaan yang harus diselesaikan pada hari itu, kemacetan yang luar biasa, kesemuanya bisa membuat tubuh terasa lelah. Namun, selain masalah yang dialami sehari-hari itu, ada sejumlah faktor lain penyebab rasa lelah yang tidak berkesudahan.
Alasan yang paling ditemui ketika merasa lelah adalah karena kebiasaan sehari-hari. Mulai dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari, kurang tidur, hingga sudah jarang berolah raga. Mengonsumsi makanan manis sebagai contoh, hanya akan membuat anda merasa lelah karena kadar glukosa dalam darah yang berfluktuasi dengan cepat.
Lebih baik, jalani diet sehat seimbang. Menurut J. Fred Ralston, Jr., MD, mantan presiden American College of Physicians, "Kebanyakan orang merasa tidak terlalu lelah bila mereka menyantap diet sehat seimbang."
Jumlah tidur yang belum terpenuhi sebaiknya tidak 'diganggu' dengan konsumsi kafein dan minuman beralkohol sebelum waktu tidur. Dan bila jadwal olah raga Anda kacau balau, sudah saatnya untuk kembali rutin berolah raga.
Olah raga tidak membuat Anda menjadi lelah, malah sebaliknya, menambah energi. Penelitian menunjukkan orang yang kembali berolah raga, rasa lelahnya berkurang dibandingkan dengan hanya duduk diam saja.
Memang, tidak selalu mudah untuk menetapkan masalah dari rasa lelah atau tubuh yang terasa kekurangan energi. Bila mengatasi faktor yang disebutkan sebelumnya tidak membuat rasa lelah berkurang, ada hal lain yang perlu diwaspadai.
Masalah dengan kelenjar tiroid. Jika kelelahan yang dialami lebih cenderung karena lemah atau lesu, bisa jadi kelenjar tiroid Anda yang mengalami masalahnya. Kelenjar tiroid yang terlalu aktif atau tidak aktif akan berpengaruh pada tingkat energi dalam tubuh Anda.
Melakukan tes darah akan membantu menunjukkan bila terjadi masalah pada kelenjar tiroid Anda. Jika masalahnya memang ada pada kelenjar tiroid, dokter dapat segera memberikan penanganannya.
Anemia. "Ini menjadi penyebab paling sering ditemui dari kelelahan dan sangat mudah dicek dengan tes darah sederhana," ujar Sandra Fryhofer, MD, dari Emory University. Anemia bisa diatasi dengan diet kaya besi, mengonsumsi daging serta sayur daun hijau. Konsumsi suplemen dapat diberikan bila mengalami defisiensi besi kronis.
Mengalami sleep apnea. Merasa lelah dan sering mengantuk di siang hari, bisa merujuk pada kemungkinan gangguan tidur. Kalau Anda mendengkur, ada baiknya dilakukan tes tidur untuk mengetahui kemungkinan sleep apnea. Sleep apnea adalah henti napas yang terjadi saat tidur.
Karena sleep apnea ini dapat mengganggu tubuh bila Anda tidak benar-benar memperhatikannya. Dokter dapat merekomendasikan penggunaan C-PAP agar tidur Anda menjadi lebih nyenyak. C-PAP ataucontinuous positive airway pressure adalah alat yang digunakan untuk membantu orang dengan sleep apnea obstruktif (OSA) agar bernapas lebih mudah selama tidur.
Gangguan jantung. Jika rasa lelah dibarengi dengan sesak napas, perlu waspada dengan kesehatan jantung Anda. Kemungkinannya, bisa karena ada gangguan jantung, seperti kardiomiopati, penyakit yang menyebabkan pertumbuhan berlebih dari otot jantung.
Penanganannya bisa dari perubahan diet hingga operasi untuk mengangkat jaringan ataupun menanam alat pacu jantung.
Depresi. Rasa lelah yang diikuti dengan kesedihan maupun hilang nafsu makan, ditambah dengan tidak bisa menemukan kesenangan dari hal-hal yang biasanya digemari, Anda memiliki kemungkinan mengalami depresi.
Masalah ini jangan dibiarkan. Segera cari bantuan dari dokter atau terapis untuk mengembalian perasaan Anda menjadi lebih baik.
http://health.kompas.com/read/2015/04/27/072400523/Selalu.Lelah.Bisa.Jadi.Ini.Masalahnya.