Jakarta, Membaca buku memang kebiasaan yang baik untuk menambah ilmu dan pengetahuan. Tetapi beberapa anak punya kebiasaan membaca buku sambil tiduran dengan alasan kenyamanan. Konon membaca buku sambil tiduran bisa menyebabkan mata minus. Benarkah?
"Membaca buku sambil tiduran tidak menyebabkan mata menjadi minus, tetapi membuat mata menjadi kelelahan karena posisi tidak ergonomis, maka jarak membaca tidak ideal. Seharusnya jarak membaca adalah 25-30 cm. Dengan membaca sambil tiduran akan menjadi lebih dekat tanpa kita sadari," tutur dr Gitalisa Andayani, SpM(K) beberapa waktu lalu, ditemui di Hotel Grand Sahid, Jl Sudirman, Jakarta Pusat, dan ditulis pada Selasa (29/9/2015).
Saat membaca buku dengan posisi yang dekat, secara tidak langsung mata akan dipaksa untuk bekerja lebih keras untuk melihat tulisan yang ada pada buku. Padahal saat membaca buku perlu konsentrasi yang lebih tinggi.
Mata yang bekerja berlebihan tersebut akan membuat yang bersangkutan merasa lebih lelah. Mata pun terasa pedih dan kadang berair. Nah, untuk mencegahnya bisa dilakukan beberapa hal sebagai berikut:
1. Jaga Jarak Mata dengan Tulisan
Secara ideal, jarak mata dengan tulisan saat membaca buku yaitu 25 cm-30 cm. Dengan jarak seperti ini, mata dapat membaca tulisan yang terdapat di dalam buku dengan muda. Lensa mata tidak perlu berkontraksi terlalu keras untuk dapat membaca tulisan. Sebaliknya, jarak yang kurang dari atau lebih dari 25 cm-30 cm akan membuat mata bekerja lebih keras dan membuat mata mudah lelah.
2. Perhatikan Pencahayaan
Pencahayaan yang ideal membaca buku yaitu cahaya diarahkan ketulisan saat sedang membaca. Dengan begitu, anda dapat membaca lebih tulisan lebih jelas. Tetapi apabila cahaya yang mengarah pada buku sangat minim atau kurang, maka mata anda akan bekerja keras dan membuat mata menjadi lelah.
3. Besar Kecilnya Teks
Untuk orang dewasa sewajarnya ukuran tulisannya adalah 12, tetapi bagi anak-anak, sebaiknya lebih besar sekitar 1,5 kali daripada yang dibaca oleh orang dewasa. Karena apabila terlalu kecil, mata harus ekstra berakomodasi atau luar biasa mencembung. Apabila terlalu lama dan berakomodasi begitu kuat, teks akan menjadi sulit untuk ditangkap.
Untuk lima menit pertama, mungkin belum ada masalah, tapi 10-15 menit kemudian membaca akan terasa sulit. Tak heran bila anak mulai mengeluh sakit kepala, mata berair, mata merah atau perih.
4. Kondisi Bergerak
Membaca dengan kondisi bergerak, misalnya saat di kendaraan, perlu dihindari. Karena dengan posisi yang tidak stabil, maka konvergensi dan akomodasi otot-otot begitu dipaksakan. Apabila dilakukan dalam waktu lama akan membutuhkan alat bantu
http://health.detik.com/read/2015/09/29/113413/3030598/1301/baca-buku-sambil-tiduran-bikin-mata-minus-ini-kata-dokter
Tidak ada komentar:
Posting Komentar