Bermula sejak dua tahun lalu, Tom kerap jatuh sakit tiap kali minum alkohol ataupun berolahraga. "Mereka hanya bilang saya punya gangguan asam lambung," kisah Tom.
Hingga akhirnya Maret lalu, tim dokter dari Bassettlaw Hospital melakukan scan ultrasound dan menemukan sebuah benjolan. Setelah di-CT scan, barulah dapat dipastikan penyakit apa yang menyerangnya.
Yang mengejutkan adalah Tom tak hanya didiagnosis kanker, tapi kanker tak biasa, yang disebut kanker neuroendokrin.
"Harusnya kondisi saya lebih baik kalau saja scan ini dilakukan sejak awal," keluh Tom seperti dikutip dari Daily Mail, Minggu (27/9/2015).
Kanker ini berada di dalam hormon tubuhnya, lanjut Tom, sehingga tidak terlihat pada darahnya. Sayangnya kanker ini begitu agresif, dan telah menyebar dari usus kecil ke hati, paru-paru dan tulangnya.
"Sejak ditemukan, mereka langsung mengatakan ini terminal. Ini sungguh menyedihkan," ratapnya.
Tom semakin merana ketika mengetahui kemoterapi yang dilakoninya tidak berarti apa-apa. Ia sempat mendapatkan suntik hormon selama beberapa waktu, namun ini juga tidak berdampak pada tubuh Tom.
Pria berusia 23 tahun ini masih tak percaya usianya takkan lama lagi, mengingat sebelumnya ia adalah pria yang sehat bugar dan nyaris mustahil terserang penyakit, apalagi sakit kronis seperti saat ini.
Divonis takkan hidup lama, Tom hanya menyesal jika harus meninggalkan kekasihnya, Chelsea dan anak perempuan mereka, Willow.
Dalam waktu dekat, ia berencana menggelar pesta pernikahan dengan sang kekasih. Untuk sang buah hati, Tom juga telah merekam suaranya yang sedang bercerita dan mendongeng untuk putrinya.
"Saya merekam sebanyak mungkin cerita untuk Willow, baik di komputer maupun iPad. Dengan begitu meski saya tiada, saya tetap berada di sampingnya, dan ia akan selalu mengingat saya," tutur Tom.
Di waktu senggangnya, Tom juga mulai aktif meningkatkan kesadaran tentang kankernya langka, terutama mendorong pentingnya pemeriksaan kesehatan bagi siapapun yang sakit-sakitan di usia muda.
"Kami sedang bahagia-bahagianya dengan kehadiran Willow, dan kami akan membangun rumah tangga bersama. Tapi tiba-tiba saja ini terjadi, padahal ia masih begitu muda," timpal sang kekasih, Chelsea.
Meski tak mengatakan berapa lama lagi waktu yang dimilikinya, Tom sudah pasrah dengan apa yang terjadi padanya di kemudian hari. Ia hanya memfokuskan sisa usianya untuk membuat kenangan terindah bersama orang-orang yang disayanginya.
http://health.detik.com/read/2015/09/27/160334/3029063/1202/kanker-stadium-akhir-tom-siapkan-rekaman-cerita-untuk-putrinya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar